Senin, 16 Mei 2016

Makalah Sejarah Perang Badar

MAKALAH
“SEJARAH PERANG BADAR”

Disusun Oleh :
1.     Adimas Bagus                   (02)
2.     Ardyansyah Adam N         (05)
3.     Edo Kristanto                    (08)
4.     Lativa Dwi U                     (14)
5.     Lisa Nurkumala S              (15)
6.     Milla Mar`atus S                (17)
7.     M. Fajar I                          (18)
8.     Moh.Nashrulloh                 (19)
9.     Titik Irawati                       (30)
10.  Yunus Alfian                     (33)



PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
D I N A S  P E N D I D I K A N
SMK NEGERI 1 SAMBENG
Alamat : Jl.Raya Pasar Legi No. 1 Kec. Sambeng Lamongan
Telp / fax. (0322) 454027 website : smkn1sambeng.sch.id Kode Pos 62284


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Adab Terhadap Orang Tua" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
       Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas pendidikan agama dengan judul "Adab Terhadap Orang Tua". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
       Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.

Lamongan, 14 Mei 2016


Penyusun



DAFTAR ISI

Sampul ....................................................................................................        i
Kata pengantar .......................................................................................        ii
Daftar isi..................................................................................................        iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang ............................................................................        1
B.     Perumusan masalah ....................................................................        3
BAB II ISI
A.    sejarah Perang Badar...................................................................        5
B.     awal mula kejadian perang di badar............................................        8
C.     Rahasia Strategi Perang Rasulullah.............................................        11
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan .................................................................................        15
B.     Saran ...........................................................................................        15







BAB I
PENDAHULUAN

A.             LATAR BELAKANG
Rencana hijrah Rasulullah diawali karena adanya perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dengan orang-orang Yatsrib yaitu suku Aus dan Khazraj saat di Mekkah yang terdengar sampai ke kaum Quraisy hingga Kaum Quraisy pun merencanakan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Pembunuhan itu direncanakan melibatkan semua suku. Setiap suku diwakili oleh seorang pemudanya yang terkuat. Rencana pembunuhan itu terdengar oleh Nabi SAW, sehingga ia merencanakan hijrah bersama sahabatnya, Abu Bakar. Abu Bakar diminta mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam perjalanan, termasuk 2 ekor unta. Sementara Ali bin Abi Thalib diminta untuk menggantikan Nabi SAW menempati tempat tidurnya agar kaum Quraisy mengira bahwa Nabi SAW masih tidur.
Pada malam hari yang direncanakan, di tengah malam buta Nabi SAW keluar dari rumahnya tanpa diketahui oleh para pengepung dari kalangan kaum Quraisy. Nabi SAW menemui Abu Bakar yang telah siap menunggu. Mereka berdua keluar dari Mekah menuju sebuah Gua Tsur, kira-kira 3 mil sebelah selatan Kota Mekah. Mereka bersembunyi di gua itu selama 3 hari 3 malam menunggu keadaan aman.
Pada malam ke-4, setelah usaha orang Quraisy mulai menurun karena mengira Nabi SAW sudah sampai di Yatsrib, keluarlah Nabi SAW dan Abu Bakar dari persembunyiannya. Pada waktu itu Abdullah bin Uraiqit yang diperintahkan oleh Abu Bakar pun tiba dengan membawa 2 ekor unta yang memang telah dipersiapkan sebelumnya. Berangkatlah Nabi SAW bersama Abu Bakar menuju Yatsrib menyusuri pantai Laut Merah, suatu jalan yang tidak pernah ditempuh orang.
Setelah 7 hari perjalanan, Nabi SAW dan Abu Bakar tiba di Quba, sebuah desa yang jaraknya 5 km dari Yatsrib. Di desa ini mereka beristirahat selama beberapa hari. Mereka menginap di rumah Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi SAW membangun sebuah masjid yang kemudian terkenal sebagai Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun Nabi SAW sebagai pusat peribadatan.
Tak lama kemudian, Ali menggabungkan diri dengan Nabi SAW. Sementara itu penduduk Yatsrib menunggu-nunggu kedatangannya. Menurut perhitungan mereka, berdasarkan perhitungan yang lazim ditempuh orang, seharusnya Nabi SAW sudah tiba di Yatsrib. Oleh sebab itu mereka pergi ke tempat-tempat yang tinggi, memandang ke arah Quba, menantikan dan menyongsong kedatangan Nabi SAW dan rombongan.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Dengan perasaan bahagia, mereka mengelu-elukan kedatangan Nabi SAW. Mereka berbaris di sepanjang jalan dan menyanyikan lagu Thala' al-Badru, yang isinya:
Telah tiba bulan purnama, dari Saniyyah al-Wadâ'i (celah-celah bukit). Kami wajib bersyukur, selama ada orang yang menyeru kepada Ilahi, Wahai orang yang diutus kepada kami, engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taati. Setiap orang ingin agar Nabi SAW singgah dan menginap di rumahnya.
Tetapi Nabi SAW hanya berkata,
"Aku akan menginap dimana untaku berhenti. Biarkanlah dia berjalan sekehendak hatinya."
Ternyata unta itu berhenti di tanah milik dua anak yatim, yaitu Sahal dan Suhail, di depan rumah milik Abu Ayyub al-Anshari. Dengan demikian Nabi SAW memilih rumah Abu Ayyub sebagai tempat menginap sementara. Tujuh bulan lamanya Nabi SAW tinggal di rumah Abu Ayyub, sementara kaum Muslimin bergotong-royong membangun rumah untuknya.
Sejak itu nama kota Yatsrib diubah menjadi Madînah an-Nabî (kota nabi). Orang sering pula menyebutnya Madînah al-Munawwarah (kota yang bercahaya), karena dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh dunia.
B.             PERUMUSAN MASALAH

Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas dapat kami rumuskan permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah ini diantaranya :
Bagaimana riwayat hidup Nabi Muhammad SAW? Bagaimana peran Nabi Muhammad SAW pada periode mekah? Bagaimana peran Nabi Muhammad SAW pada periode madinah? C. Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan makalah ini yakni :
Untuk mengetahui riwayat hidup nabi muhammad SAW. Untuk mengetahui peran Nabi Muhammad SAW pada periode Mekah. Untuk mengetahui peran Nabi Muhammad SAW pada periode Madinah. D. Manfaat dan Kegunaan Pembahasan Manfaat dari pembahasan makalah yanng berjudul Nabi Muhammad ini yakni untuk lebih mengetahui dan memahami sejarah/ siroh yang dapat kita ambil ‘ibrah dalam kehidupan zaman sekarang ini. Adapun kegunaan pembahsan ini yakni untuk menambah hasanah keilmuan dan kami gunakan sebagai materi dalam diskusi kelas pada mata kuliah sejarah peradaban islam.
















BAB II
ISI

A.        SEJARAH PERANG BADAR

Perang Badar terjadi pada 7 Ramadhan, dua tahun setelah hijrah. Ini adalah peperangan pertama yang mana kaum Muslim (Muslimin) mendapat kemenangan terhadap kaum Kafir dan merupakan peperangan yang sangat terkenal karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam peperangan tersebut. Rasulullah Shallalaahu 'alayhi wa sallam telah memberikan semangat kepada Muslimin untuk menghadang khafilah suku Quraish yang akan kembali ke Mekkah dari Syam. Muslimin keluar dengan 300 lebih tentara tidak ada niat untuk menghadapi khafilah dagang yang hanya terdiri dari 40 lelaki, tidak berniat untuk menyerang tetapi hanya untuk menunjuk kekuatan terhadap mereka. Khafilah dagang itu lolos, tetapi Abu Sufyan telah menghantar pesan kepada kaumnya suku Quraish untuk datang dan menyelamatkannya. Kaum Quraish maju dengan pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang, 100 ekor kuda, dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang cukup untuk beberapa hari.
Kafir Quraish ingin menjadikan peperangan ini sebagai kemenangan bagi mereka yang akan meletakkan rasa takut di dalam hati seluruh kaum bangsa Arab. Mereka hendak menghancurkan Muslimin dan mendapatkan keagungan dan kehebatan. Banyangkan, pasukan Muslimin dengan jumlah tentara yang kecil (termasuk 2 ekor kuda), keluar dengan niat mereka hanya untuk menghadang 40 lelaki yang tidak bersenjata akan tetapi harus menghadapi pasukan yang dipersiapkan dengan baik -3 kali- dari jumlah mereka. Rasulullah SAW dengan mudah meminta mereka Muslimin untuk perang dan mereka tidak akan menolak, akan tetapi, beliau SAW ingin menekankan kepada pengikutnya bahwa mereka harus mempertahankan keyakinan dan keimanan dan untuk menjadi pelajaran bagi kita. Beliau SAW mengumpulkan para sahabatnya untuk mengadakan musyawarah. Banyak di antara sahabat Muhajirin yang memberikan usulan, dengan menggunakan kata-kata yang baik untuk menerangkan dedikasi mereka. Tetapi ada seorang sahabat yaitu Miqdad bin Al-Aswad ra., dia berdiri dihadapan mereka yang masih merasa takut dan berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah (SAW)!, Kami tidak akan mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan oleh bani Israel kepada Musa (AS), 'Pergilah kamu bersama Tuhanmu, kami duduk (menunggu) di sini'( Dalam surah Al-Maidah). Pergilah bersama dengan keberkahan Allah dan kami akan bersama dengan mu !".

Rasulullah SAW merasa sangat suka, akan tetapi Rasulullah hanya diam, beliau menunggu dan beberapa orang dari sahabat dapat mengetahui keinginan Beliau SAW. Sejauh ini hanya sahabat Muhajirin yang telah menyatakan kesungguhan mereka, akan tetapi Beliau menuggu para sahabat Anshor yang sebagian besar tidak hadir dalam baiat 'Aqaabah untuk turut serta dalam berperang melawan kekuatan musuh bersama-sama Rasulullah SAW di luar kawasan mereka. Maka, pemimpin besar sahabat Anshor, Sa'ad bin Muadh angkat bicara, "Ya Rasulullah (SAW) mungkin yang engkau maksudkan adalah kami". Rasulullah SAW menyetujuinya. S'ad kemudian menyampaikan pidatonya yang sangat indah yang mana dia berkata,"Wahai utusan Allah, kami telah mempercayai bahwa engkau berkata benar, Kami telah memberikan kepadamu kesetiaan kami untuk mendengar dan thaat kepadamu... Demi ALlah, Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran, jika engkau memasuki laut, kami akan ikut memasukinya bersamamu dan tidaka ada seorangpun dari kami yang akan tertinggal di belakang... Mudah-mudahan Allah akan menunjukkan kepadamu yang mana tindakan kami akan menyukakan mu. Maka Majulah bersama-sama kami, letakkan kepercayaan kami di dalam keberkahan Allah".

Rasulullah sangat menyukai apa yang disampaikan dan kemudian beluai bersabda, "Majulah ke depan dan yakinlah yang Allah telah menjajikan kepadaku satu dari keduanya (khafilah dagang atau perang), dan demi Allah, seolah olah aku telah dapat melihat pasukan musuh terbaring kalah". Pasukan Muslimin bergerak maju dan kemudian berhenti sejenak di tempat yang berdekatan dengan Badar (tempat paling dekat ke Madinah yang berada di utara Mekkah). Seorang sahabat bernama, Al-Hubab bin Mundhir ra., bertanya kepada Rasulullah SAW, " Apakah ALlah mewahyukan kepadamu untuk memilih tempat ini atau ianya strategi perang hasil keputusan musyawarah?". Rasulullah SAW bersabda, "Ini adalah hasil strategi perang dan keputusan musyawarah". Maka Al-Hubab telah mengusulkan kembali kepada Rasulullah SAW agar pasukan Muslimin sebaiknya bermarkas lebih ke selatan tempat yang paling dekat dengan sumber air, kemudian membuat kolam persediaan air untuk mereka dan menghancurkan sumber air yang lain sehingga dapat menghalang orang kafir Quraish dari mendapatkan air. Rasulullah SAW menyetujui usulan tersebut dan melaksanakannya [*]. Kemudian Sa'ad bin Muadh mengusulkan untuk membangun benteng untuk Rasulullah SAW untuk melindungi beliau dan sebagai markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra. tinggal di dalam benteng sementara Sa'ad bin Muadh dan sekumpulan lelaki menjaganya.

Rasulullah SAW telah menghabiskan sepanjang-panjang malam dengan berdoa dan beribadah walaupun beliau SAWmengetahui bahwa Allah ta'ala telah menjanjikannya kemenangan. Ianya melebihi cintanya dan penghambaannya dan penyerahandiri kepada Allah ta'ala dengan ibadah yang Beliau SAW kerjakan. Dan ianya telah dikatakan sebagai bentuk tertinggi dari ibadah yang dikenal sebagai 'ainul yaqiin.

Diriwayatkan, bahwa setelah ada kejadian perampasan dan perlawanan yang dikepalai oleh Abdullah bin Jahsy, maka kaum Musyrikin Quraisy ketika itu bertambah naik darahnya, sangat marahnya terhadap perbuatan kaum Muslimin. Oleh sebab itu pada saat itu mereka pada waktu akan mengadakan angkatan perdagangan kenegeri Syam lalu berjaga-jaga, sebab perjalanan angkatan mereka pergi dan pulangnya adalah melalui tepi kota Madinah, padahal waktu itu keadaan kota Madinah sudah boleh dikatakan menjadi suatu kota bagi kaum pengikut Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.Kemudian pada suatu hari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendapat kabar bahwa seperangkatan unta kaum Quraisy dengan muatan dagangan dari Mekah sedang berangkat menuju negeri Syam sebagaimana biasa. Angkatan perdagangan ini diikuti oleh 30 orang Quraisy dan dipimpin oleh seorang kepala Quraisy yang bernama Abu Sufyan bin Harb, banyaknya unta memuat dagangan ada 1000 unta dan yang dimuatnya seharga 50.000 dinar.Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setelah menerima kabar yang sedemikian itu, lalu berangkat ke luar Madinah dengan diiringkan oleh sebagian kecil daripada sahabat-sahabatnya perlu menjaga gangguan mereka kepada kaum Muslimin di Madinah. Dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sengaja, bahwa jika mereka itu mengganggu kepada keamanan kota Madinah, akan ditahan angkatan perdagangan mereka. Tetapi pada waktu itu angkatan mereka dengan diam-diam telah berjalan melalui kota Madinah, jadi tidak sampai bertemu dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Oleh sebab itu, lalu angkatan mereka ditunggu-tunggu kembalinya dari kota Syam oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kaum Muslimin.
Kemudian pada suatu hari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerima kabar bahwa angkatan mereka tengah kembali dari luar negeri Syam, dan hendak pulang ke Mekah. Sebab itu sudah tentu saja tidak berapa lama akan berjalan melalui kota Madinah. Pada waktu itu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu memerintahkan kepada kaum Muslimin supaya mengawasi angkatan kaum Quraisy yang sedang kembali dari negeri Syam tadi, agar mereka jangan sampai mengganggu kemananan kota Madinah. Oleh sebagian kaum Muslimin, perintah Nabi yang sedemikian itu diikuti dengan segera, dan sebagiannya lagi perintah Nabi itu tidak dihiraukan, karena disangka oleh mereka Nabi tidak akan berperang, tetapi akan menakut-nakuti angkatan Quraisy semata-mata.Kemudian pada hari tanggal 3 bulan Ramadhan, sesudah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyerahkan pimpinan kota Madinah kepada sahabatnya Abdullah bin Ummi Maktum, berangkatlah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersama tentara Islam sebanyak 313 orang dengan bersenjata lengkap. Diantara mereka 2 orang berkendaraan seekor unta. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersama sahabat Ali bin Abi Thalib dan Martsad berkendaraan seekor unta, sahabat Abu Bakar, Umar dan Abdurrahman bin Auf berkendaraan seekor unta juga, dan demikianlah selanjutnya. Bendera Islam saat itu rupanya putih dan di bawa oleh sahabat Mush’ab bin Umair, berjalan di muka kendaraan Nabi dan ada dua lagi bendera yang satu dibawa oleh sahabat Ali bin Abi Thalib dan satunya lagi di bawa oleh sahabat Sa’ad bin Muadz.
Kaum Muslimin sebanyak 313 orang tadi terdiri dari sahabat Muhajirin 82 orang dan sahabat Anshar 231 orang, jadi 313 orang. Menurut riwayat Ibnu Hisyam dalam Sirahnya, adalah 314 orang terhitung dari sahabat Muhajirin 83 orang, riwayat ini pribadi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam belumlah terhitung, maka dari itu dengan pribadi Nabi adalah 315 orang.Menurut riwayat Imam As-Suhaili, sebagaiman tersebut dalam kitab Fathul Bari Syarah Bukhari jilid ke 7, bahwa ketika itu jin yang telah mengikut Islam, yang ikut menjadi tentara Islam adalah 70 orang.Perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan kaum Muslimin setelah sampai d suatu tempat dekat dusun Shafra’, berhentilah Nabi serta tentaranya, lalu menyuruh kepada Basis bin Amr Al-Juhani dan Adi bin Raba Al-Juhani supaya menyelidiki dan mendengan-dengarkan kabar seperangkatan unta perdagangan kaum Quraisy tadi di Badar.Dalam pada itu, tiba-tiba waktu itu kabar kaum Muslimin sebagai tersebut kedengaran oleh Abu Sufyan dan kawan-kawannya. Oleh sebab itu ia lalu minta tolong kepada seorang yang bernama Dhamdham bin Amr Al-Ghifari supaya ia lekas menyampaikan kabar yang menguatirkan itu kepada ketua-ketua dan kepala-kepala kaum Quraisy di Mekah. Kemudian dengan segera Dhamdham berangkat ke Mekah dan setelah sampai di Mekah lalu menyampaikan adanya kabar rintangan bagi perjalanan dagang kaum Quraisy tadi yang diperbuat oleh Muhammad dan kaum pengikutnya.

C.      RAHASIA STRATEGI PERANG RASULULLAH

Beberapa peristiwa perang yang dilakukan Rasulullah dalam sejarah penuh dengan semangat, ketaatan, keuletan, pengorbanan, konsolidasi penuh dari kepemimpinan dan keprajuritan, dan penuh dengan strategi-strategi yang efektif. Yaitu strategi dalam mengatur taktik defensif dan ofensif, peta wilayah, politik, ekonomi, psikologi, dan militer serta visi dan misi yang diemban Rasulullah dalam setiap peperangan.Hampir semua peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah sebagian besar adalah dalam bentuk penyerangan, kecuali perang Khandaq, karena kaidah dalam peperangan menyatakan bahwa strategi penyerangan lebih mempunyai potensi besar untuk memenangkan pertarungan.Misalnya pada perang Badar, Rasulullah mengatur beberapa strategi dalam menghadapi peperangan tersebut.Pertama, persiapan. Setahun sebelum perang Badar terjadi, Rasulullah saw membentuk satuan pasukan khusus untuk melakukan ekspedisi militer. Pasukan ekspedisi ini berfungsi sebagai upaya pemetaan medan, penguasaan lapangan, pengintaian, dan berbagai aktivitas inteligen militer lainnya. Selain itu, Rasulullah juga melakukan mobilisasi masif, membagi komando, membentuk majelis permusyawaratan militer, membuat prediksi perhitungan kekuatan musuh, memberikan semangat kepada pasukan, dan menentukan posisi yang strategis.

Kedua, saat peperangan. Ketika Rasulullah dan pasukannya sudah sampai di medan peperangan, Rasulullah tidak melepaskan kontrol terhadap pasukannya. Beliau melakukan inspeksi pasukannya dan memberikan pengarahan strategi yang mesti diterapkan guna memenangkan peperangan; dengan membagi tiga komposisi, yaitu pasukan tombak sebagai pasukan lapisan pertama, pasukan pemanah sebagai pasukan lapisan kedua, dan pasukan pedang sebagai pasukan lapisan ketiga.Ketika perang telah berkecamuk, awalnya pasukan muslim terdesak, karena jumlah pasukan yang lebih sedikit dibandingkan pasukan musuh. Namun di tengah berlangsungnya pertempuran, kondisi berubah. Pasukan musuh mulai terlihat melemah semangat dan kekuatannya. Kondisi ini dimanfaatkan Rasulullah untuk menerapkan strategi serangan balik. Akhirnya, pasukan musuh tercerai-berai dan berjatuhan banyak korban di pihak mereka. Pasukan muslim memeroleh kemenangan spektakuler pada perang Badar Kubra ini.Setelah peperangan berakhir. Rasulullah tidak lantas berleha-leha dan berpesta fora merayakan kemenangan. Namun, Rasulullah terus membuat kesinambungan strateginya yang lain pascaperang. Yaitu di antaranya, memberdayakan para tawanan, menetapkan sistem perundang-undangan Daulah Islamiyah, menerapkan sistem perekonomian negara, dan mengokohkan kekuatan militer. Semuanya bertujuan untuk menjaga stabilitas kaum muslimin, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah SWT.Selain perang Badar, Rasulullah dan kaum muslimin banyak mengalami peperangan, bahkan sampai ke penjuru luar Jazirah Arab. Setiap peperangan, dengan kondisi yang berbeda, strategi yang diterapkan pun bervariasi. Dan, semuanya memperoleh kemenangan yang gemilang sehingga kaum muslimin menjadi kekuatan besar di Dunia.Kemudian, apa sajakah strategi Rasulullah dan pasukan muslimin dalam menghadapi peperangan berikutnya? Selain di medan pertempuran, apa saja yang diterapkan Rasulullah untuk membina umatnya agar memiliki kekuatan politik dan militer? Dan, apa saja yang menjadi aspek-aspek kemenangan Rasulullah?
Dalam buku "Strategi Perang Rasulullah  yang ditulis oleh Muhammad Abu Ayyasy ini akan memberikan jawabannya secara gamblang. Anda akan menemukan rangkaian sirah Rasulullah dan para sahabatnya yang menakjubkan dalam dunia politik dan militer.Melalui buku yang diterbitkan QultumMedia ini, Anda akan menyaksikan perjalanan politik Rasulullah dan para sahabatnya yang ksatria. Selain itu, Anda akan mengetahui jawabannya, mengapa Islam menjadi jaya dan memiliki harga diri tinggi di depan musuh-musuhnya.







BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah asal mula terjadinya perang badar penulis menyimpulkan bahwa bahasa dalam junalistik tidak di haruskan menggunakan satu bahasa namun bisa juga dengan mamadukan dengan bahsa lain namun dengan penggunaan yang tepat. Bahasa Indonesia dapat di kembangkan dengan di padukan dengan bahasa melayu maupun bahasa asing yang lain dalam penerapannya di dunia jurnalistik

B.      Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.



Read more: http://www.nashrul.com/2016/05/islam agamaku muhammad nabiku.html#nashrul48ouc3x4c

1 komentar:

  1. Casinos like LuckySeven Casino - DrmCD
    Lucky Seven Casino offers a number of casino games and promotions 광명 출장안마 including 논산 출장마사지 slot machines, video 토토 사이트 코드 poker and table games. You'll also find more 춘천 출장안마 than  Rating: 4 · 김제 출장안마 ‎1 vote

    BalasHapus